Ayahanda
Air
matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai
rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi
Namun,apa
yang terjadi sekarang ayah?
aku hanya bisa menangis
Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah bercerita
Tentang segala amal kebaikanmu
Aku datang
kepadamu, ayah
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Aku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu
Kepergianmu itu, seketika mendewasakan
aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama
Kepergianmu
mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu
Hari ini aku menemuimu, ayah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan
keagunganmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya
Ayah,
Aku merindukanmu
TERBENAMNYA MATAHARIKU
Puisi Elya Nurannajmi
Dari celah-celah awan yang putih.
Terpancar cahaya yang terang.
mngintip sang putri yang jauh di dasar alam.
untuk mengucapkan satu kata perpisahan.
kini cahaya mulai redup.
Terbias dalam ranting cinta yang rapuh.
Memerah karena panasnya membakar seluruh jiwa.
Terbenamnya matahari cintaku.
Terbenamnya matahari kasihku.
Biar berlalu dalam alunan waktu.
Yakin kan datang bulan, sebagai pengganti dalam kehidupan.
Matahariku.
Sudah berlalu dalam dekapku.
Cinta hilang dalam nafasku.
Ku kan pergi,
Agar kau terbenam mati.
HARUSNYA KU TAK MELUKAIMU
Puisi karya Reinzhanny
kau, mencintaiku ..
Bagaikan lilin, yang rela memberikan cahaya walaupun dirinya terluka ..
Kau, mencintaiku ..
Bagaikan bulan yang setia pada malam ..
Kau, mencintaiku ..
Bagaikan seorang ayah yang mencintai putri kecilnya ..
dan kau, mencintaiku ..
Bagaikan batu karang yang selalu kokoh berdiri walaupun diterjang gulungan ombak ..
Dan aku ..
Menduakanmu ..
Membohongimu ..
Menghindarimu ..
Meninggalkanmu ..
Dan aku, mencintai dirimu setelah aku kehilangan dirimu untuk selamanya ..
sungguh aku menyesali perbuatanku ..
Keegoisanku telah menutupi Mata hatiku & aku melukaimu
SAHABAT
oleh: Ayu
Tak ada yang bisa menandingi sebuah cerita darimu
Kau ibaratkan penawar segalanya
Lenyahkan asa nan duka demi suatu cita
Namun dibalik itu semua kau bisa berbuat sebaliknya
Kau datang saat kau butuh
Semuanya baik tanpa ada sebabnya
Kau menjelma bagai dewi
Namun kau menyakutu bagai duri
Sahabat…
Andai kau tahu sedih hatiku
Pasti kau ikut merasakannya, namun sahabat kau tak pernah mau tahu
Sedikit pengertian darimu bisa membuat ku bahagia
Ingat lah wahai sahabat..
Aku akan tetap mengakui mu selamanya